Tak Perlu Khawatir, Berikut Tips Jaga Daya Tahan Tubuh Anak Selama di Rumah

Foto: Shutterstock

Saat ini setiap anggota keluarga yang biasanya disibukkan dengan kegiatan masing-masing diharuskan untuk tetap bertahan di rumah demi memutus rantai penyebaran virus Corona yang sudah mulai mewabah di Indonesia. Walau sudah di rumah saja, ternyata ada saja yang bikin Moms tidak tenang atau malah semakin merasa khawatir. Tapi tenang, Moms tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini kok, karena banyak Moms yang juga merasakan hal ini.

Nah, sebagai orang tua, Moms tentunya harus waspada, baik kepada diri sendiri maupun kepada si kecil. Salah satu cara memberikan perlindungan dari virus Corona adalah menjaga dan mengoptimalkan daya tahan tubuh si Kecil.

Dr. Ratna Kumalasari, Medical & Scientific Information Manager Industri Farmasi, mengatakan, meski belum ada obat atau vaksinnya, Moms bisa melakukan beberapa langkah antisipasi, yaitu menjaga sistem imum tubuh anak tetap prima. Menurut dia, saat sistem ketahanan tubuh anak kuat, virus tidak akan mudah masuk, kondisi berbeda berlaku sebaliknya.

"Manusia tidak akan mungkin menghindar untuk menghirup udara yang mengandung virus dan kuman-kuman yang bertebaran di udara. Sehingga hal yang paling diperlukan adalah memperkuat imun tubuh untuk mencegah masuknya kuman penyakit, termasuk virus Corona," kata Dr. Ratna.

Mengacu terhadap kondisi tersebut, yuk Moms kita kenali dulu apa itu virus Corona dan bagaimana gejala, serta cara menjaga agar daya tahan anak kita kuat sehingga terhindar dari penyakit tersebut.

Bukan Virus Baru

Virus corona sebenarnya bukan virus baru karena sebelumnya telah menjadi kelompok virus penyebab penyakit flu. Saat ini, beberapa penelitian mengungkapkan, beberapa jenis virus corona yang dapat menginfeksi manusia, antara lain MERS-CoV yang menyebabkan penyakit MERS, dan SARS-CoV penyebab wabah SARS.

Nah, virus corona yang berasal dari Wuhan merupakan regenerasi baru. Beberapa ilmuwan pun memberi nama virus yang diduga berasal dari kelelawar tersebut dengan nama Novel Coronavirus 2019 atau 2019 nCoV.

Bagaimana Penyebaran Virus Corona?

Seperti virus corona lainnya, 2019 nCoV memiliki sifat zoonotik, artinya dapat menyebar antar hewan, dari hewan ke manusia, atau pun antar manusia yang terjangkit virus tersebut.

Beberapa penularan virus tersebut, antara lain:
  • Melalui kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi. Adapun kontak langsung tersebut dapat melalui kulit, selaput lendir, cairan tubuh, atau darah pasien.
  • Melalui hewan
  • Melalui udara. Penularan via udara ini pun menjadi perhatian khusus karena jika ada satu pasien yang terinfeksi, virus bisa tertular melalui droplet/ ludah yang terbawa di udara sehingga risiko tertular ke kerabat dan keluarga yang berada di dekat pasien akan menjadi sangat tinggi.

Gejalanya Pada Anak
Virus Corona sebenarnya berisiko menyerang siapa saja. Namun, berdasarkan penelitian, orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti anak-anak atau lanjut usia, memiliki risiko lebih besar.

Dengan adanya virus yang bersarang di paru, tubuh secara otomatis akan memberikan reaksi dengan menutup sebagian paru-paru terinfeksi, sehingga tidak memungkinkan terjadi proses pernapasan seperti kondisi normal yang berakibat memunculkan sesak napas, batuk, hingga demam tinggi.

Hal ini akan semakin buruk apabila terjadi kepada orang yang memiiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya, anak-anak atau lansia. Berkaca dari kasus MERS beberapa tahun lalu, gejala-gejala 2019 nCoV tersebut akan muncul setelah masa inkubasi virus, yaitu 2-14 hari setelah seseorang terinfeksi.

Tips Prefentif Mencegah Tertular Virus Corona

Agar tidak tertular virus corona yang sedang mewabah ini, Moms setidaknya perlu menjaga sistem imun anak dengan baik serta melakukan beberapa cara seperti terangkum di dalam tips di bawah ini:

1. Mencuci Tangan Sehabis Beraktivitas
Salah satu langkah awal untuk mencegah berbagai virus, termasuk virus Corona, masuk melalui mulut adalah dengan rutin mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik khusus. Mom bisa mengajak anak untuk selalu mencuci tangannya ketika ingin makan atau setelah beraktivitas.

Jangan lupa ajarkan mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun setelah melakukan aktivitas lain, sebelum makan, setelah ke toilet, atau kontak langsung dengan hewan. Cuci dan bilas minimal selama 20 detik di beberapa bagian atau sela jari-jari tangan anak.

2. Konsumsi Makanan Bernutrisi
Langkah pertama yang bisa Mom lakukan untuk menjaga daya tahan tubuh anak adalah dengan memberikan ragam makanan bernutrisi. Hal ini bertujuan agar si buah hati mendapatkan nutrisi lengkap dari beragam makanan tersebut.

Jika anak hanya hanya ingin mau makan lauk-pauk saja, Mom tidak perlu khawatir. Mom bisa mengakalinya dengan mengolah menu dari bahan tersebut dengan lebih variasi yang dipadukan dengan bahan lainnya, seperti sayur goreng tepung, tempe goreng tepung, dan sebagainya.

3. Konsumsi Buah dan Sayur
Buah dan sayur menjadi sumber vitamin dan mineral yang baik bagi daya tahan tubuh. Walaupun saat ini banyak suplemen vitamin dengan rasa manis yang digemari oleh si buah hati, nutrisi dari buah dan sayur secara langsung nyatanya akan menjadi lebih efektif karena bakal lebih udah diserap oleh tubuh.

4. Perbanyak Minum Air Putih
Cara lainnya yang bisa Moms lakukan adalah dengan memperbanyak asupan cairan air putih kepada sang buah hati. Air putih memberi banyak manfaat bagi tubuh, satu di antaranya dapat melindungi kesehatan organ dalam tubuh serta menjaga daya tahan tubuh saat terserang penyakit.

5. Cukup Istirahat
Jika berbicara soal daya tahan tubuh, hal yang perlu diperhatikan oleh Moms adalah memastikan anak memilih waktu istirahat yang cukup. Terkadang, ketika anak terlalu sering beraktivitas biasanya imunitas tubuh mereka dapat terganggu sehingga nantinya bisa rentan terserang berbagai penyakit, termasuk virus.

6. Gunakan Masker
Ajarkan anak untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah juga bisa Moms lakukan. Hal ini penting agar berbagai virus yang berada dalam udara terhalang masuk ke dalam pernapasan anak.

Anggraeni Alam, Wakil Ketua Tim Dokter Penanganan Penyakit Infeksi Menular Khusus RS. Hasan Sadikin, mengatakan, edukasi penggunaan masker kepada anak sangat penting. Menurut dia, bisa digunakan oleh anak saat berada dalam ruangan yang sama dengan pasien flu atau pada saat sang anak tidak sedang berada dalam kondisi fit.

“Anak juga perlu mendapatkan edukasi menggunakan masker. Selain itu, anak juga bisa diedukasi menutup mulut saat batuk. Lalu, misalnya, ketika ada yang batuk atau pilek, sebaiknya kita agak menjauh yang bersangkutan atau menggunakan masker sebagai pelindung pernapasan kita,” kata Anggraeni.

Lantas bagaimana dengan cara mencegah penularan virus corona pada bayi?

Dalam hal tersebut, Anggraeni mengatakan, sebaiknya Moms perlu memerhatikan kondisi dan situasi saat membawa bayi ke tempat umum. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya Moms tidak menyerahkan bayi kepada orang lain untuk digendong atau dicium.

"Karena biasanya orang tua cenderung tidak tahu secara pasti kondisi kesehatan orang yang menggendong dan mencium bayi. Hal ini sebagai bentuk untuk langkah prefentif saja," Anggraeni menuturkan.

Nah, demikian informasi mengenai virus corona serta tips yang bisa Moms lakukan. Intinya, tetap lakukan gaya hidup sehat agar keluarga serta si kecil terhindar dari beragam virus serta penyakit. Stay safe ya, Moms.

Kemasan Jumbo Lebih Murah

TESTIMONI

PAKAI GENKI MokoMoko JADI nyaman, kualitasnya bagus dan pastinya cocok di kantong. Pilihan tepat yang hemat untuk Mama, nih!

Mama Novi

Anakku juga pakai Genki Moko Moko. Selain nyaman buat si Kecil, nyaman juga di kantong! Terima kasih Genki Moko Moko.

Mama Liza SuciyAnda

Yuk, beli popok Genki Moko Moko sekarang